BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perencanaan produksi
merupakan area yang sangat penting dalam pembuatan keputusan level
strategis perusahaan, khususnya dalam perusahaan manufaktur. Perencanaan
produksi sebagai suatu perencanaan taktis yang bertujuan untuk memberikan
keputusan berdasarkan sumber daya yang dimiliki
perusahaan dalam
memenuhi permintaan akan produk yang dihasilkan (Nasution,1999).
Penentuan jumlah
optimal produk yang
akan diproduksi menjadi kunci
bagi perencanaan produksi yang tepat. Hal ini juga berpengaruh terhadap tingkat
ke berhasilan mata rantai pasokan ( supply chain) produk dalam memenuhi
permintaan konsumen. Perusahaan mengharapkan tidak terjadi kekurangan produk (
shortage ) yang berakibat akan kehilangan kesempatan untuk menjual produk (lost
sales ) namun juga tidak berharap terjadi kelebihan produk yang berakibat
biaya inventory akan meningkat.
Perencanaan produksi
akan mudah dibuat
bila tingkat permintaan
diasumsikan bersifat pasti ( fixed ). Akan tetapi, kondisi ini sangat jarang
terjadi dalam keadaan sebenarnya, dimana secara nyata tingkat permintaan
seringkali bersifat tidak pasti ( uncertainty ). Oleh karena itu,
ketidakpastian permintaan menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam
proses perencanaan produksi.
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari
perencanaan produksi..?
b. apa unsur-unsur
perencanaan produksi..?
c. apa fungsi
perencanaan produksi...?
1.3. Tujuan
Megetahui pengertia
dari pengertian perencanaan produksi, unsur-unsur perencanaan produksi serta
mengetahui apa fungsi perencanaan produksi tersebut.
1.4. Manfaat
Menambah pengetahuan
tentang perencanaan produksi, unsur-unsur perencanaan produksi serta fungsi
perencanaan produksi tersebut.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Perencanaan
Produksi
Perencanaan adalah
fungsi manajemen yang paling pokok dan sangat luas meliputi perkiraan dan
perhitungan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan
datang mengikuti suatu urutan tertentu. Perencanaan merupakan salah satu sarana
manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan karena itu setiap tingkat
manajemen dalam organisasi sangat membutuhkan aktivitas perencanaan
Tujuan perencanaan
harus tegas, jelas dan mudah dimengerti. Seringkali perencanaan harus mengalami
perubahan, oleh karena itu perencanaan harus besifat luwes dan terbuka untuk
dapat dirubah bila diperlukan. Sifat luwes ini mengakibatkan pelaksanaan
kegiatannya harus dimonitor dan dikendalikan terus menerus yang disesuaikan
dengan kondisi yang ada namun perencanaan harus tetap pada tujuan yang
ditetapkan.
Perencanaan juga
merupakan fungsi memilih sasaran perusahaan secara kebijaksanaan, program dan
pemilihan langkah-langkah apa yang harus dilakukan, siapa yang melakukan dan
kapan aktivitasnya dilaksanakan. Dalam perencanaan produksi kita selalu
menginginkan agar diperoleh perencanaan produksi yang baik namun merencanakan
proses produksi bukanlah hal yang mudah karena banyaknya faktor yang
mempengaruhinya. Karena itu perencanaan harus dibuat ketat namun tidak kaku,
artinya dapat dirubah bila diperlukan dan kemungkinan perubahan ini juga harus
diperhitungkan agar tidak menimbulkan kesulitan. Perencanaan yang baik
hanya akan diperoleh dengan didasarkan kepada informasi yang baik dan
pengukuran keberhasilan didasarkan kepada standard yang ditetapkan.
2.2. Proses Perencanaan Produk
Proses perencanaan
produk dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan produk secara formal
disetujui, sumber daya yang penting dipakai dan sebelum tim pengembang yang
lebih besar dibentuk. Perencanaan produk merupakan suatu kejadian yang
mempertimbangkan portofolio suatu proyek, sehingga suatu organisasi dapat
mengikuti dan menetukan bagian apa dari proyek yang akan diikuti selama periode
tertentu.Kegiatan perencanaan produk menjamin bahwa proyek pengembangan produk
mendukung strategi bisnis perusahaan yang lebih luas dan menentukan:
Proyek-proyek
pengembangan produk apa yang akan dilakukan.
Kombinasi pengembangan
produk (produk baru, produk platform, atau produk turunan).
Keterkaitan antar
proyek dalam suatu portofolio.
Waktu dan urutan
proyek.
2.3. Unsur-unsur
Perencanaan
Perencanaan adalah
suatu hasil pemikiran yang rasional dimana di dalamnya terdapat
dugaan/perkiraan, perhitungan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai pada
masa yang akan datang. Syarat mutlak suatu perencanaan harus mempunyai
tujuan yang jelas dan mudah dimengerti. Perencanaan harus terukur dan
mempunyai standard tertentu.
Perencanaan digolongkan
sebagai fakta yang Objective kebenarannya bahwa pemikiran yang rasional
itu tidak atas hayalan belaka tetapi suatu perhitungan berdasarkan data
yang objective. Walau perencanaan mengandung unsur dugaan/pemikiran namun
harus didasarkan pada suatu standard yang terukur. Perencanaan
adalah sebagai tahap persiapan / tindakan pendahuluan untuk melaksanakan
kegiatan dengan memperhatikan penyimpangan yang mungkin terjadi.
2.4. Fungsi
Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi
(Production Planning) adalah salah satu dari berbagai macam bentuk perencanaan
yaitu suatu kegiatan pendahuluan atas proses produksi yang akan dilaksanakan dalam
usaha mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Perencanaan produksi sangat
erat kaitannya dengan pengendalian persediaan sehingga sebagian besar
perusahaan manufacture menempatkan fungsi perencanaan dan pengendalian
persediaan dalam satu kesatuan.
Ditinjau dari bentuk industri, perencanaan produksi suatu perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya terdapat perbedaan. Banyak hal yang menyebabkan perbedaan tersebut, bahkan pada perusahaan yang sejenis. Tujuan produksi bagi perusahaan adalah barang dengan spesifikasi tertentu memenuhi permintaan pelanggan. Tujuan tersebut dituangkan dalam Order Confirmation yang dibuat oleh bagian penjualan. Dengan demikian dapat disimpulkan tujuan produksi sepenuhnya dirumuskan oleh sales department, berdasarkan order yang telah diterima. Karena tujuan produksi dirumuskan berdasarkan order yang telah diterima maka dalam fungsi perencanan produksi pengaruh forecasting pada sistem perencanaan produksi dapat dikatakan tidak signifikan. Untuk mencapai tujuan, khususnya dalam perencanaan produksi dan pengendalian persediaan perusahaan perlu menyediakan fasilitas komunikasi dan sistem informasi yang mendukung sistem pengolahan data terdistribusi. Program aplikasi database management system yang terintegrasi dengan sistem lainnya di lingkungan perusahaan sehinngga bagian perencanaan produksi dan pengendalian persediaan memiliki sarana yang cukup handal yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam waktu yang relatif singkat. Bagian perencanaan dengan mudah dapat mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam menyusun perencanaan produksi.
Ditinjau dari bentuk industri, perencanaan produksi suatu perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya terdapat perbedaan. Banyak hal yang menyebabkan perbedaan tersebut, bahkan pada perusahaan yang sejenis. Tujuan produksi bagi perusahaan adalah barang dengan spesifikasi tertentu memenuhi permintaan pelanggan. Tujuan tersebut dituangkan dalam Order Confirmation yang dibuat oleh bagian penjualan. Dengan demikian dapat disimpulkan tujuan produksi sepenuhnya dirumuskan oleh sales department, berdasarkan order yang telah diterima. Karena tujuan produksi dirumuskan berdasarkan order yang telah diterima maka dalam fungsi perencanan produksi pengaruh forecasting pada sistem perencanaan produksi dapat dikatakan tidak signifikan. Untuk mencapai tujuan, khususnya dalam perencanaan produksi dan pengendalian persediaan perusahaan perlu menyediakan fasilitas komunikasi dan sistem informasi yang mendukung sistem pengolahan data terdistribusi. Program aplikasi database management system yang terintegrasi dengan sistem lainnya di lingkungan perusahaan sehinngga bagian perencanaan produksi dan pengendalian persediaan memiliki sarana yang cukup handal yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam waktu yang relatif singkat. Bagian perencanaan dengan mudah dapat mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam menyusun perencanaan produksi.
Agar masing-masing
fungsi yang terdapat dalam Sistem perencanaan dan bagian terkait dengan sistem
perencanaan produksi dapat menjalankan kerja dan tanggungjawabnya sesuai
dengan sistem, maka setiap personal disyaratkan mengenal sistem
akuntansi komputer dan procedure yang diterapkan. Dengan demikian efektifitas
kerja dapat ditingkatkan. Dalam usaha mencapai tujuan perencanaan produksi
terdapat berbagai macam permasalahan sesuai dengan proses yang akan
dilaksanakan, kemudian dirumuskan bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan
secara efektif dan efisien serta bagaimana cara
pengendaliannya. Keberhasilan dalam membuat perencanaan produksi dan
pencapaiannya tidak hanya tergantung pada organisasi bagian perencanaan
itu sendiri, melainkan sangat tergantung pada struktur organisasi secara
keseluruhan dan sistem yang diterapkan.
Kegagalan dapat terjadi
akibat kesalahan dalam penggunaan sistem informasi tidak efektif, bahkan sering
terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan akibat tidak memahami informasi
yang ditampilkan oleh sistem informasi yang tersedia. Manajer bagian
prencanaan mutlak harus memahami sistem informasi yang digunakan, karena sistem
informasi yang digunakan adalah berbasis komputer maka manajer bagian
perencanaan produksi dan pengendalian persediaan serta bagian yang terkait
langsung dengan bagian tersebut harus memahami dan mengerti sistem komputer
yang digunakan. Jika tidak maka terbuka peluang untuk mengambil keputusan-keputusan
yang keliru. Kelancaran proses produksi ditentukan oleh tingkat kematangan
penjadwalan produksi. Dalam menyusun perencanaan harus memperhatikan berbagai
element dari berbagai bagian sehingga sangat memerlukan sistem yang
terintegrasi dan harus didukung dengan fasilitas yang memadai. Perencanaan
produksi dituntut harus lebih besifat (sales oriented) namun di sisi lain tanpa
mengabaikan efisiensi dan kelancaran proses produksi. Kemampuan sumber daya
manusia sangat tergantung pada sistem yang diterapkan. Tidak jarang orang
yang mampu tidak dapat berbuat karena terikat oleh sistem dan fasilitas yang
tersedia. Pembagian tugas dan tanggung jawab harus jelas dan dilakukan
pengukuran efektifitas kerja. (Standard operational process) dan (Standard
Instruction Process) harus dipahami oleh bagian operasional dan juga bagian
perencanaan.
Perencanaan produksi
sangat tergantung pada kapasitas, jenis perusahaan, sumberdaya dan jenis
produksi yang dikerjakan. Berdasarkan hal tersebut perusahaan yang mengerjakan
order yang terputus-pustus berdasarkan permintaan pelanggan yang pemenuhannya
pada waktu yang akan datang, tingkat kesulitan dalam menyusun perencanaan
jauh lebih sulit dibanding perusahaan yang mengerjakan produksi continue.
Pengukuran keberhasilan perencanaan tidak tepat untuk dibandingkan dengan
perusahaan lain karena perbedaan kelengkapan, kapasitas dan sumberdaya
apalagi dibanding dengan perusahaan lain yang tidak sejenis
Faktor penting dalam
melakukan pengukuran adalah standar produksi meliputi waktu, mutu, jumlah yang
dapat dihasilkan berdasarkan penelitian yang dilakukan pada jangka waktu
tertentu di perusahaan ini. Pengukuran perlu dilakukan secara
terus-menerus sehingga keputusan yang diambil untuk pengembangan jangka panjang
mempunyai dasar yang objectif.
2.4. Fungsi
pengendalian persediaan
Persediaan adalah
barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual (barang jadi) atau
barang dalam process produksi atau barang yang menunggu penggunaannya dalam
process produksi (bahan baku). Fungsi dasar pengendalian persediaan baik
bahan baku, barang dalam proses maupun barang jadi banyak sekali. Fungsi
tersebut meliputi proses berurutan mulai dari timbulnya kebutuhan,
pembelian, pengolahan, delivery. Permasalahan utama
persediaan yang timbul yaitu bagaimana fungsi tersebut dapat
mengatur persediaan sehingga setiap permintaan dapat dilayani akan tetapi
biaya persediaan harus minimum. Bila persediaan cukup banyak, permintaan dapat
segera dilayani akan tetapi menyebabkan biaya penyimpanan barang tersebut akan
menjadi sangat mahal. Dengan memperhatikan hal tersebut diambil keputusan untuk
menentukan nilai persediaan. Menentukan nilai persediaan sangat tergantung
kepada jenis perusahaan, modal kerja dan omzet perusahaan serta lead time untuk
mendapatkan barang tersebut. Fungsi pengendalian persediaan adalah bagian dari
fungsi perencanaan produksi yang bertanggung jawab atas tersedianya material
produksi dan material pembantu agar proses produksi dapat berjalan sesuai
rencana yang ditetapkan.
Fungsi perencanaan
produksi yang bertanggung jawab atas tersedianya material produksi dan material
pembantu agar proses produksi dapat berjalan sesuai rencana yang
ditetapkan. Keperluan meminimumkan persediaan berhubungan dengan besarnya biaya
yang diperlukan oleh persediaan yaitu :
A. Biaya Pembelian.
Yang dimaksud biaya
pembelian dalam hal ini adalah biaya pembelian bahan baku untuk produksi.
Pembelian skala besar dapat mengurangi biaya pembelian dengan adanya potongan
harga (quantity discount) yang diberikan Supplier dengan konsekwensi biaya
transportasi yang ditanggung Supplier relative lebih murah karena pengangkutan
barang dilakukan tidak terlalu sering, namun perlu diperhitungkan apakah
potongan harga tersebut lebih kecil dari biaya penyimpanan. Disamping itu
jumlah persediaan yang cukup dapat mempercepat delivery sehingga tidak menimbulkan
kekecewaan pelanggan. Karena jenis perusahaan memproduksi suatu barang sesuai
permintaan pelanggan dimana permintaan tersebut akan dipenuhi pada waktu yang
akan datang, cara pembelian tersebut tidak menguntungkan karena penyimpanan
barang tersebut membutuhkan ruang yang luas dan waktu penyimpanan yang
relative lama.
B. Biaya penyimpanan
Biaya penyimpanan
meliputi biaya penyediaan ruang yang diperlukan untuk menampung barang
tersebut, biaya perawatan atas resiko kerusakan, serta biaya tenaga kerja
yang diperlukan untuk merawat dan mengamankan barang tersebut dari segala macam
bentuk gangguan.
Selain itu biaya penyimpanan juga berkaitan dengan biaya bunga dimana semakin besar dana yang dialokasikan pada persediaan akan mengakibatkan alokasi akan investasi yang lain akan terhambat atau dilakukan dengan suntikan dana dari kreditur dalam hal ini adalah Bank.
Sesuai dengan sifat perusahaan yang memenuhi permintaan pelanggan pada waktu yang akan datang maka persediaan bahan baku dasar, tinta spesial yang tidak diperuntukan untuk order produksi tertentu (bebas) adalah nol.
Selain itu biaya penyimpanan juga berkaitan dengan biaya bunga dimana semakin besar dana yang dialokasikan pada persediaan akan mengakibatkan alokasi akan investasi yang lain akan terhambat atau dilakukan dengan suntikan dana dari kreditur dalam hal ini adalah Bank.
Sesuai dengan sifat perusahaan yang memenuhi permintaan pelanggan pada waktu yang akan datang maka persediaan bahan baku dasar, tinta spesial yang tidak diperuntukan untuk order produksi tertentu (bebas) adalah nol.
BAB
III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Perencanaan adalah
fungsi manajemen yang paling pokok dan sangat luas meliputi perkiraan dan
perhitungan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan
datang mengikuti suatu urutan tertentu.
Proses perencanaan
produk dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan produk secara formal
disetujui, sumber daya yang penting dipakai dan sebelum tim pengembang yang
lebih besar dibentuk.
Perencanaan produksi
(Production Planning) adalah salah satu dari berbagai macam bentuk perencanaan
yaitu suatu kegiatan pendahuluan atas proses produksi yang akan dilaksanakan
dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.
3.2. SARAN
Jika suatu ingin
rasanya menciptakan sebuah produk baru atau mengembangkan sebuah produk yang
sudah ada, buatlah perencanaan produk terlebih dahulu. Tujuan perencanaan harus
tegas, jelas dan mudah dimengerti.
DAFTAR PUSTAKA
http://file2shared.wordpress.com/perencanaan-produk/
http://zulidamel.wordpress.com/2008/01/14/perencanaan-produksi/
0 komentar:
Post a Comment