Pages

Saturday, 10 May 2014

PERMASALAHAN PENGANGGURAN DI INDONESIA



BAB III
PEMBAHASAN

                       Pada bab ini saya akan menjelaskan factor apa saja yang mempengaruhi terjadinya pengangguran di Indonesia yang menjadi permasalahan penting yang harus di hadapai pemerintah dan tindakan apa saja yang harus di ambil pemerintah dalam menanggulangi permaslahan pengangguran di Indonesia.
III.a Factor yang mempengaruhi terjadinya pengangguran
            Banyak factor yang menyebabkan terjadinya pengangguran bisa dipengaruhi dari luar (eksternal) dan juga bisa dipengaruhi oleh factor internal individu yang bersangkutan. Misalkan secara eksternal penyebab kesulitan mendapatkan pekerjaan salah satunya krisis ekonomi yang berpengaruh pada macetnya perusahaan mejalankan bisnis, dunia pendidikan yang tidak link dan match dengan dunia kerja dan rendahnya mobilitas masyarakat.
Sedangkan factor internal ditimbulkan dari dalam diri orang yang bersangkutan karena sulitnya mendapatkan pekerjaan. Bahkan seringkali factor internal ini menjadi penyebab terbesar yang mendorong seseorang sulit mendapatka pesempatan bekerja atau berusaha. Factor internalpun dapat menjadi penghambat seseorang untuk maju, ada dua factor internal yang menyebabkan seseorang sulit mendapatkan pekerjaan yang layak, antara lain: tidak mmempunyai kebutuhan akan prestasi (need of achievement) dan tidak mempunyai keterampilan yang cukup.
Untuk meraih sukses maka setiap individu mau tidak mau harus melakukan upaya transformasi keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif melalui peningkatan produktivitas. Untuk mencapai hal itu pun di perlukan pribadi-pribadi yang berwawasan luas, terampil, disiplin, sanggup menghasilkan karya karya terbaik dan berdaya saing. Perlu juga di tingkatkan kecerdasan baik kecerdasan akademik, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Sehingga di mungkinkan dapat mengelola waktu dengan efektif, menumbuhkan percaya diri dan mampu mengatisipasi berbagai hambatan yang mungkin di hadapi.

III.b Akibat yang ditimbulkan masalah pengangguran terhadap perekonomian.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politi keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara


III.c Peranan pemerintah untuk menanggulangi masalah pengangguran di indonnesia.
Dalam hal ini pemerintah sangat berperan aktif dalam menanggulangi permasalahan pengangguran yang terjadi di Indonesia, beberapa tindakan yang dilakukan pemerintah dalam penanggulangi permasalahan pengangguran, yaitu:
1. Menyusun dan memonitor pelaksanaan peraturan-peraturan ketenagakerjaan.
2. Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
3. Memperluas dan mengembangkan kesempatan kerja di dalam negeri
4. Memperluas dan mengembangkan kesempatan kerja di luar negeri
5. Perlindungan tenaga kerja
6. Membina hubungan industrial dalam negeri dan internasional
7. Memonitor pelaksanakan ketenaga kerjaan
8. Menyusun dan melaksanakan program-program yang sekitarnya mendukung
tercapainya system ketenaga kerjaan yang ideal
         Disamping itu pemerintah juga melakukan beberapa cara untuk meningkatkan mutu tenaga kerja, seperti:
1. Menyelenggarakan pelatihan untuk pencari kerja
2. Menyelenggarakan pelatihan manajemen di seluruh provinsi
3. Menyelenggrakan pelatihan pematang dengan mengirimkan tenaga kerja terpilih ke luar dan dalam negeri.
4. Meningkatkan prasarana pelatihan untuk untuk pencari kerja dan pegawai pengawas ketenagakerjaan.
5. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan untuk pegawai pengawas ketenaga kerjaan.

Dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) akan membatasi jumlah tenaga kerja asing di Indonesia terkait dengan penerapan kawasan perdagangan bebas China-ASEAN (CAFTA) mulai 1 Januari 2010. Juharsa mengatakan dalam pembicaraannya mereka menerapkan dua strategi terkait penerapan CAFTA yakni memanfaatkan peluang dan mengantisipasi dampaknya," kata Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi Kemenakertrans.
Muhaimin Iskandar, pada seminar "Strategi Ketenagakerjaan Terkait Pasar Bebas China-ASEAN 2010" di Universitas Diponegoro Semarang. Ia mengatakan, pengendalian tenaga kerja asing telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia harus memiliki sponsor, Kalau tenaga kerja asing tersebut masuk ke Indonesia tanpa sponsor akan diproses di Kemenakertrans sesuai dengan peraturan yang berlaku. Itu termasuk langkah mengantisipasi dampak CAFTA," katanya Ia mengatakan, penerapan CAFTA tentu akan mengakibatkan relatif banyak tenaga kerja asing masuk Indonesia. Hal itu, katanya, harus diantisipasi agar lapangan kerja dalam negeri dapat menyerap tenaga kerja lokal. Pihaknya juga akan memberikan pelatihan dan perlindungan kepada calon tenaga kerja Indonesia (TKI) agar mereka tidak mengecewakan pasar dan penggunaan di luar negeri.

Grafik pengganguran di Indonesia dari tahun 1996-2010



BAB IV
PENUTUP

IV.a KESIMPULAN
Jika pengangguran tidak dilkelola secara baik merupakan beban pemborosan yang jadi beban masyarakat, namun jika diisi dan dikelolah dengan secara tepat pengangguran dapat menjadi tenaga kerja yang professional yang produktif dan dapat menjadi aset bangsa yang tinggi.
IV.b SARAN
Diharapkan pemerintah lebih memperhatikan permasalahan pengangguran ini, sebab jika tidak dilakukan tindakan penanggulangan sejak dini akan berdanpak negative terhadap masyarakat dan perekonomian Indonesia nantinya, dan diharapkan pemerintah turun langsung dalam menaggulangi permasalahan pengangguran ini.

0 komentar:

Post a Comment

DAFTAR ISI