Pengorganisasian
pesan bisnis meliputi pengorganisasian pesan dan memformulasikan pesan
A. Mengorganisasikan
Pesan Bisnis
Komunikasi yang tidak
diorganisasikan dengan baik bermasalah dalam isi, pengelompokan, dan urutan
butir-butir pesan. Pesan yang tidak diorganisasikan dengan baik akan sulit
dipahami dan dapat berakibat adanya rasa frustasi pada penerima.
Hal-hal berikut yang
menyebabkan tidak baiknya pesan bisnis
a. Bagian
awal terlalu panjang
Bagian awal yang terlalu panjang akan menyulitkan
penerima dalam memahami ide pokoknya. Terlebih lagi apabila ide pokok disajikan
terlalu ringkas
b. Memasukkan
hal-hal yang tidak relevan dan tidak logis
Hal yang tidak relevan dan tidak logis hanya akan
memperpanjang pesan bisnis, membuang waktu, dan mengabaikan pesan pokok.
c. Informasi
penting terlupakan
Sering kali informasi penting terlupakan karena
perhatian terpusat pada penyajian ide pendukung atau pelengkap.
d. Pengelompokan
dan urutan pesan tidak menunjukkan satu kesatuan yang logis
Inti pesan bisnis yang tidak dikelompokkan dengan
baik akan membingungkan penerima. Butir pesan seolah terlepas dan sulit
dikaitkkan satu sama lain.
Hal-hal berikut yang
menyebabkan baiknya suatu pesan bisnis:
a. Urutan
Waktu
Urutan waktu penting untuk menggambarkan
perkembangan suatu proyek dan dalam memberikan instruksi untuk mencapai inti
dari tujuan pesan.
b. Urutan
Ruang (spatial)
Menekankan pada bentuk atau deskripsi fisik untuk
membantu audiens dalam menjalankan instruksi dengan mudah dari komunikator.
c. Urutan
Logis
Urutan mempresentasikan ide atau analisis dari suatu
masalah, komunikator harus memutuskan bagaimana menghubungkan pikiran audiens.
Biasanya dilakukan dengan mengkaji ulang materi dan aspek-aspek yang
berhubungan dengan urutan logis seperti dalam komunikasi tertulis dan komunikasi
lisan yang dimulai dari pembukaan, isi, penutup atau kesimpulan.
Pesan yang diorganisasikan dengan
baik akan memberikan beberapa manfaat, yaitu
1. Membantu
audiens memahami pesan
Dengan mengemukakan
poin penting secara jelas, menyusun ide secara logis dan runtut, dan memasukkan
semua informasi yang relevan dalam pesan, audiens dengan mudah akan memahami
tujuan pesan.
2.
Membantu audiens menerima pesan
Pengorganisasian pesan
yang baik akan membantu audiens menerima isi pesan tersebut.
3.
Menghemat waktu audiens
Apabila suatu pesan
tidak terorganisir dengan baik, penyampaiannya akan menghabiskan waktu audiens.
Karena salah satu tujuan penggorganisasian pesan yang baik adalah penyampaian
organisasi yang relevan saja yang dapat menghemat waktu. Selain itu audiens
dapat dengan mudah mengikuti alur pesan yang disampaikan.
4.
Mempermudah pekerjaan komunikator
Faktor ini dapat
mempermudah penyelesaian pekerjaan dengan baik, cepat, dan efisien. Dengan
mengetahui apa yang ingin disampaikan , dan mengetahui cara menyampaikannya
rasa percaya diri komunikator akan meningkat. Semakin tinggi rasa percaya diri
komunikator semakin cepat dan efisien dalam menyelesaikan perkerjaan.
Langkah-langkah
pengorganisasian pesan dengan baik
1. Menetapkan
ide atau gagasan pokok
Ide pokok merupakan inti atau tema sentral pesan.
Semua pesan bisnis memiliki tujuan umum dan spesifik.
2. Mengelompokkan
ide atau gagasan
Dalam menyiapkan pesan yang sangat kompleks,
pembuatan diagram skematis atau kerangka akan membantu membayangkan hubungan antara
bagian-bagian pesan.
3. Memutuskan
pola atau pendekatan urutan gagasan
Setelah menetapkan ide pokok dan mengelompokkannya,
perlu diputuskan pola atau pendekatan yang digunakan dalam menentukan urutan
penyajian gagasan. Pola pendekatan yang digunakan, yaitu:
a. Pendekatan
deduktif/langsung (direct approach)
Merupakan pola urutan penyajian ide dimana ide pokok
ditempatkan dibagian awal, kemudian diikuti ide pendukung. Pendekatan ini
digunakan apabila penerima pesan akan bereaksi netral atau senang saat menerima
pesan tersebut.
b. Pendekatan
induktif/tak langsung (indirect approach)
Pendekatan ini digunakan untuk pesan yang dapat
menimbulkan reaksi negatif atau untuk berita yang tidak mengenakkan. Pendekatan
ini disajikan di bagian awal kemudian diikuti ide pokok.
Empat Bentuk organisasi pesan bisnis:
1. Direct
Request
Jenis atau tipe bisnis yang paling umum digunakan
adalah penyampaian yang langsung pada poin yang dituju (Direct Request) yang
dapat berbentuk surat maupun memo.
2. Pesan-pesan
rutin, Good News, atau Good Will
Untuk menyampaikan pesan-pesan yang berisi berita
baik( good news) atau berisi good will lebih cocok digunakan pendekatan
langsung karena reaksi audiens yang positif.
3. Pesan-pesan
bad news
Jika materi yang dihubungkan berisi berita buruk
audiens pada umumnya akan kecewa atau tidak senang mendengarnya. Oleh karena
itu pendekatan yang dapat diterapkan adalah pendekatan tak langsung. Jika harus
menyampaikan berita yang kurang menyenangkan cobalah untuk menempatkannya pada
bagian pertengahan surat dan gunakanlah bahasa yang halus.
4. Pesan-pesan
persuasif
Bila audiens benar-benar sangat tidak tertarik
terhaapa pesan-pesan yang disampaikan, maka pesan –pesan persuasif dengan
pendekatan tak langsung dapat digunakan. Komunikator perlu membuka pikiran
audiens dengan melakukan persuasi, sehingga mereka dapat memahami fakta yang
ada.
B.
Memformulasikan Pesan Bisnis
1. Mengendalikan
Gaya dan Nada
Gaya adalah cara menggunakan kata-kata untuk
mencapai nada atau kesan keseluruhan. Gaya dapat diubah-ubah sesuai dengan kondisi
suatu peristiwa, struktur kalimatnya juga disesuaikan dengan sifat pesan dan
hubungan dengan penerima. Setiap organisasi pada umumnya memiliki gaya
tersendiri dan menggunakan kosakata tertentu yang cenderung sama. Gaya yang
jelas, ringkas dan benar serta dipadukan dengan norma-norma kelompok organisasi
akan mencerminkan suatu organisasi.
Komunikasi
dikatakan efektif jika memiliki karakteristik sebagai berikut (Quible, et. All,
1996: 27):
1. Courtesy
(sopan santun)
Nada sopan dan santun akan membuat penerima merasa
dihargai dan dihormati.
2. Correctness
(tepat/benar)
Tidak terdapatnya kesalahan penulisan baik format,
tanda baca, penggunaan kata, ejaan dan tata bahasa. Selain itu penggunaan kata
dan istilah yang tidak familiar akan membingungkan para audiens.
3. Conciseness
(ringkas)
Tidak menggunakan kata yang mubazir dan tidak
mengulang kata-kata yang tidak diperlukan. Penggunaan kalimat aktif lebih
diutamakan karena lebih mantap, ringkas dan secara umum lebih mudah dipahami.
Sedangkan penggunaan kalimat pasif lebih baik hanya dipergunakan untuk
memperlunak berita buruk.
4. Clarity
and Clearness (jelas)
Mudahnya bacaan dimengerti hanya dalam sekali baca
dan tidak menimbulkan keraguan.
5. Concreteness
(tepat)
Tidak menimbulkan kesalah interpretasi karena disajikan
secara spesifik dan tidak biasa
6. Completeness
(lengkap)
Memberikan
informasi lengkap sesuai kebutuhan dean keinginan penerima.
2. Mengembangkan
paragraf yang logis
Paragraf adalah satu
kesatuan unit pemikiran. Setiap paragraf merupakan bagian penting dari keseluruhan
pesan. Pada umumnya paragraf yang pendek dapat lebih mudah dibaca dan dipahami
dibandingkan paragraf panjang. Paragraf umumnya memiliki tiga unsur, yaitu
kalimat topik, kalimat pendukung topik dan kalimat peralihan. Kalimat topik
mengungkapkan subjek dari paragraf dan bagaimana subjek akan dikembangkan.
Selanjutnya paragraf dikembangkan melalui deretan kalimat berkaitan yang
menyediakan dukungan untuk kalimat topik. Sedangkan unsur peralihan diatur
dalam urutan yang logis dan terpadu.
Lima teknik yang paling
umum digunakan untuk mengembangkan paragraf, yaitu:
1. Ilustrasi
: mengembangkan paragraf menggunakan ilustrasiatau contoh-contoh yang dapat
memperjelas ide pokok.
2. Perbandingan
atau kontras : mengembangkan paragraf dengan menguraikan persamaan dan
perbedaan.
3. Sebab
akibat : mengembangkan paragraf dengan teknik sebab-akibat dan memusatkan
uraian pada alasan-alasan mengenai sesuatu.
4. Klasifikasi
: mengembangkan paragraf dengan memecah ide umum menjadi beberapa kategori
spesifik.
5. Masalah
dan penyelesaian : mengembangkan paragraf dengan menyajikan suatu masalah dan
kemudian membahas penyelesaiannya.
0 komentar:
Post a Comment