Pages

Wednesday, 30 April 2014

INVESTASI OBLIGASI DAN DANA PELUNASAN OBLIGASI



PENGERTIAN OBLIGASI
Surat obligasi merupakan pengakuan utangpihak yang mengeluarkan pada pihak yang membeli (investor).surat obligasi menunjukan jumlah nominal, bunga dan tanggal pembayaran dan perjanjian-perjanjian lain, sehingga dapat dikatakan obligasi merupakan seuatu janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan datang dan juga bunga setiap tanggal tertentu.
Pembeli surat obligasi dapat menjualkembali obligasi yang di milikinya sewaktu- waktu, mungkin dalam waktu yang relatif pendek atau cukup lama, sehinga obligasi yang di beli dapat di catat sebagai investasi jangka pendek atau jangka panjang. Investasi dan obligasi akan memberikan pendapatan bunga yang tetap setiap periodenya.
KLASIFIKASI INVESTASI OBLIGASI
Di dalam PSAK No. 50, Akuntansi Investasi Efek Tertentu, di nyatakan bahwa invetasi obligasi harus di kelompokan ke dalam salah satu dari tiga kelompok berikut :
a.       Di miliki hingga jatuh tempo ( heald to meturity ). Investasi obligasi harus di masukan ke dalam kelompok yang di miliki hingga jatuh tempo jika perusahaan bermaksud untuk memiliki obligasi itu hingga jatuh temponya.
b.      Diperdagangkan( trading). Jika perusahaan tidak bermaksud memiliki obligasi hingga jatuh tempo dan akan menjualnya kembali dalam waktu dekat, investasi ini haru di kelompokan sebagai  diperdagangakan. Intinya adalah membeli dan segera menjualnya kembali untuk mendapatkan keuntungan perbedaan harga.
c.       Tersediaa untuk di jual (available for sale ). Investasi obligasi yang tidak dapat di kelompokan sebagai di miliki sampai jatuh tempoatau di perdagangkan , harus di kelompokan sebagai tersedia untuk di jual.
Invetasi obligasi diperdagangkan di cantumkan dalam kelompok aktiva lancar di neraca sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum di realisasi yang mungkin timbul akibat perubahan perubahan nilai wajar harus di akui sebagai pengahsilan (laba) dalam laporan laba rugi. Obligasi- Obligasi yang di kelompokan sebagai dimiliki hinga jatuh tempo dan tersedia untuk di jual akan di klasifikasikan ke dalam kelompok aktiva lancar atau tidak lancar tergantung keputusan manajemen. Investasi obligasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempodi sajikan dalam neraca sebesar harga perolehan setelah dikurangi amortisasi agio/ disagio. Sedangkan investasi obligasi dalam kelompok tersedia untuk di jual  di sajkan dalam neraca sebesar nilai sewajarnya. Laba atau rugi yang belum di realisasi untuk kelompok  teresedia untuk di jual harus di lapokan sebagai komponen ekuitas yang disajikan secara terpisah dan tidak boleh diakui sebagai penghasilan sampai saat laba atau rugi tersebut direaliasasikan.
MACAM-MACAM OBLIGASI
Pengelompokan obligasi dapat di lakukan dengan berbagai macam cara yaitu :
    a.       Di tinjau dari waktu jatuh temponya, ada dua macam obligasi yaitu obligasi biasa (term bonds) dan obligasi berseri (serial bonds). Obligasi biasa adalah obligasi yang jatuh tempo pada saat yang ssama, sedangkan obligasi bersseri adalah obligasi yang jatuh temponya berurutan dalam periode –periode tertentu.
      b.      Di tinjau dari jaminannya, ada dua macam obligasi yaitu obligasi yang di jamin dan obligasi yang tidak dijamin. Jaminan ini berbentuk aktiva tetap yang dimilik perusahaan ( hipotik). Obligasi yang di jamin berarti memberijaminan pada investor bila perusahaan tidak dapat membayar utangnya, investor dapat mengklaim jaminan itu. Jaminan yang di berikan dapat beberapa tingkatan ,jaminan tingkat kedua berarti klaimnya terhadap jaminan adalah sesudah obligasi dengan jaminan pertama. Kadang-kadang dapat di berikan dalam bentuk surat-surat berharga ( saham dan obligasi ) perusahaan lain yang di miliki.
      c.       Obligasi yang di jamin oleh pihak lain di sebut obligasi bergaransi, misalnya perusahaan induk jaminan obligasi anak perusahaan.
    d.      Obligasi yang dapat di tukarkan dengan dengan saham di sebut obligasi yang dapat ditukarkan, pertukaran ini bergantung pada keinginan pemegang obligasi. Apabila obligasi dapat di tukarkan dengan saham maka investor dapat mengubah pemiliknya menjadi pemegang saham, oleh karena itu obligasi ini banyak menarik perhatian investor.
      e.       Di tinjau dari bentuknya obligasi dapat di bedakan menjadi 2 macam yaitu obligasi atas nama dan obligasi kupon. Obligasi atas namahanya dapat diambil bunganya oleh orang yang terdaftar, sehingga kalau dijual harus di laporkan ke perusahaan yang mengeluarkan obligasi itu. Obligasi kupon merukan obligasi yang bebas, tidak atas nama. Setiap lembar obligasin di sertai dengan kupon - kupon sebanyak tanggal pembayaran bunga, kupon-kupon itu di gunakan untuk mengambil bunga. Karena tidak atas nama maka penjualan obligasi ini tidak perlu di beritahukan pada perusahaan yang mengeluarkanya.
MENENTUKAN HARGA OBLIGASI
Harga jual (beli) obligasi tidak selalu sebesar nilai nominalnya. Besarnya harga ditentukan oleh tingkat bunga obligasi. Semakin besar bunganya, harga obligasi semakin tinggi dan sebaliknya semakin kecil bunga obligasi, semakin rendah harganya. Untuk mengetahui apakah bunga obligasi itu cukup besar atau kurang, di bandingkan antara persentase bunga obligasi dengan tingkat bunga di pasar. Apabila persentase bunga obligasi melebihi tingkat bunga di pasar, maka harga jual obligasi akan di atas nilai nominal (dengan agio), tetapi bila tarif bunga obligasi lebih rendah dari pada tingkat bunga di pasar maka harganya di bawah nilai nominal ( dengan disagio). Agio atau disagio obligasi merupakan perbedaan antara tarif bunga obligasi yang di bayarkan. Bunga obligasi di tambah atau di kurangi dengan agio atau disagio yang timbul pada saat pembelian menunjukan hasil sesungguhnya dari obligasi, disebut tarif efektif. Untuk menentukan besarnya harga obligasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
·         Menghitung nilai tunai (a) Jumlah jatuh tempo di tambah (b) nilai tunai bunga yang akan di terima.
Misalnya :
Pada tanggal 1 januari 2005 Tuan Syarif membeli obligasi dari PTHarmoni nilai nominal Rp 10.000.000,00, bunga 7% per tahun di byarkan setiap tanggal 31 Desember, jatuh tempo tanggal 31 Desember 2009, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil sesungguhnya (tarif efektif ) sebesar 8%.
(a)    Nilai tunai jumlah jatuh tempo          = Rp 10.000.000,00, x A n7p
= Rp 10.000.000,00, x A 578
                                                          = Rp 10.000.000,00, x 0.68058
                                                          = Rp 6.805.800,00
(b)   Nilai tunai bunga yang akan terima  = Rp 700.000,00 x a n7p
= Rp 700.000,00 x a n578
= Rp 700.000,00 x 3,99271
= Rp 2.794.897,00
Jadi harga beli obligasi di atas agar menghasilkan tarif efektif 8% adalah sebesar Rp 6.805.800,00 + Rp 2.794.897,00 = Rp 9.600.697,00 atau dengan kata lain ada disagio obligasi sebesar Rp 10.000.000,00 – Rp 9.600.697,00 = Rp 399.303,00
Apabila tarif efetik yang di harapkan sebesar 5% maka harga obligasinya :
(a)    Nilai tunai jatuh tempo                                    = Rp 10.000.000,00 x A n7p
= Rp 10.000.000,00 x A575
= Rp 10.000.000,00 x 0,78353
= Rp 7.835.300,00
(b)   Nilai tunai bunga yang akan di terima = Rp 700.000,00 a x n7p
= Rp 700.000,00 a x 575
= Rp 3.030.636,00
Harga belinya sebesar = Rp7.835.300,00 + Rp 3.030.636,00 = 10.865.936,00 atau dengan kata lain ada agio obligasi sebesar Rp 865.936,00.
Comments
1 Comments
Facebook Comments by Media Blogger

1 komentar:

  1. A578 itu bagaomana menghotungnya sampai mendapat 0,68058???????

    ReplyDelete

Post a Comment

DAFTAR ISI