A. APA YANG DIMAKSUDKAN DENGAN MANAJEMEN
OPERASI
Untuk menciptakan barang dan jasa
(produk), semua organisasi bisnis (perusahaan) paling tidak menjalankan tiga
fungsi utama yaitu:
1. Fungsi
Pemasaran (Marketing Function) yang berhubungan dengan pasar untuk
dapat
menciptakan permintaan dan pada akhirnya menyampaikan produk yang
dihasilkan
ke pasar.
2. Fungsi
Keuangan (Finance Function) yang mengelola berbagai urusan keuangan
didalam perusahaan maupun perusahaan dangan fihak luar perusahaan.
3. Fungsi
Produksi atau Operasi (Operation Function) berkaitan dengan penciptaan
barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan.
Mengacu pada tiga fungsi utama perusahaan, maka dalam
fungsi operasional diperlukan Manajemen Operasional. Sehingga dengan demikian, Manajemen Operasi dapat diartikan
sebagai rangkaian kegiatan atau aktifitas yang menciptakan nilai produk baik
berupa barang maupun jasa melalui proses transformasi input menjadi output atau
pengertian lainnya ialah “KAJIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DARI SUATU FUNGSI
OPERASI”. Aktifitas tersebut berlaku
untuk berbagai macam produsen barang seperti elektronik, garmen, otomotif, demikian
pula berlaku juga bagi produsen jasa seperti media masa, hiburan, pendidikan,
konsultan.
Beberapa
definisi yang dianggap perlu, antara lain :
a. Produksi
adalah aktifitas atau kegiatan untuk menambah
manfaat, meliputi manfaat tempat, bentuk dan waktu serta gabungan dari
masing-masing manfaat tersebut.
b. Produk
adalah hasil/output dari suatu kegiatan produksi
baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud (yang berwujud disebut barang dan
yang tidak berwujud disebut jasa)
c. Produsen
adalah orang atau lembaga yang menghasilkan produk
setelah melalui proses produksi
d. Proses
Produksi
adalah
metode, cara atau teknik yang digunakan dalam kegiatan penciptaan produk.
e. Sistem
Produksi
adalah
serangkaian elemen yang saing berhubungan dan saling menunjang untuk
pelaksanaan kegaiatan penambahan manfaat dalam suatu kegiatan-kegiatan
produksi.
e. Produktivitas
adalah suatu perbandingan antara hasil kegiatan yang
sesungguhnya dengan hasil kegiatan yang seharusnya (antara realisasi dan
target). Secara sederhana produktivitas
ditunjukan oleh rasio antara output dan input.
O
Produktivitas = ------
I
f. Perencanaan
Produk
adalah perencanaan tentang apa, berapa dan bagaimana produk
yang akan dibuat oleh suatu perusahaan.
Perencanaan produk berhubungan dengan masalah-masalah tehnik antara lain
disain, bentuk produk, kegunaan produk dan proses produksi. Ditinjau dari manajer produksi perencanaan
produk berkaitan erat dengan masalah penyediaan fasilitas produksi, efisiensi
dan pola produksi.
g. Perencanaan
Produksi
adalah perencanaan tentang apa, berapa yang akan diproduksikan
oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu dan biasanya ialah jangka pendek
h. Luas
Produksi (Kapasitas Produksi)
adalah kapasitas produksi yang digunakan dalam suatu
perusahaan, besarnya dapat berubah-ubah antara satu periode dengan periode
lainnya.
i.
Luas Perusahaan (Kapasitas Terpasang)
adalah kapasitas yang tersedia/terpasang dalam suatu
perusahaan, besarnya dapat berubah dalam jangka panjang, sedangkan dalam jangka
pendek selalu tetap.
j.
Manajemen
adalah kegiatan/usaha
untuk mencapai suatu tujuan dengan mengkoordinir dan ‘mengatur’ orang lain.
k. Manajemen
Produksi
adalah kegiatan ‘mengatur’ orang lain agar
dapat menciptakan dan menambah manfaat (utility).
B. MENGAPA MANAJEMEN OPERASIONAL PENTING UNTUK DIPELAJARI
Ada berbagai hal yang bisa dikemukakan dan menjadikan alasan pentingnya mempelajari MO diantaranya adalah:
1. MO merupakan salah satu fungsi utama
yang harus ada di semua jenis organisasi
sehingga
apabila akan mengelola organisasi maka mau tidak mau harus mempelajari konsep
MO.
2. Dengan mempelajari MO, kita dapat
mengetahui seluk beluk dan berbagai hal yang berkaitan
dengan cara memproduksi barang
maupun jasa
3. Dengan mempelajari MO, kita dapat
memahami dan mengerti dengan benar apa yang seharusnya
dilakukan oleh manajer operasional.
4. Karena
MO merupakan bagian yang paling mahal dalam organisasi, sehingga penting sekali
untuk dipelajari. Hal ini dapat diartikan efektifitas dan efisiensi MO akan
berdampak besar bagi perusahaa
C. APA SAJA YANG DILAKUKAN OLEH MANAJER
OPERASIONAL DAN LINGKUP TANGGUNG JAWABNYA
Berkaitan dengan alasan yang ketiga
mengenai pemahaman dan pengertian yang benar tentang apa yang seharusnya
dilakukan manajer operasional, maka proses manajemen operasional harus
konsisten dengan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta
pengawasan kegiatan operasional. Secara
lebih terperinci, penjelasan mengenai tugas atau aktifitas serta tanggung jawab
seorang manajer operasional tergambar dalam sepuluh keputusan utama yaitu:
1. Desain barang dan jasa.
Keputusan
ini menyangkut sebagian besar proses transformasi yang akan dilakukan,
dengan
kata lain keputusan operasional berikutnya tergantung pada keputusan desain
barang
dan jasa.
2. Manajemen Kualitas.
Kualitas
yang diinginkan konsumen harus ditetapkan, sehingga aturan maupun prosedur
untuk mengenali dan memenuhi kualitas tersebut dapat dibakukan.
3. Desain proses dan kapasitas.
Menentukan
proses yang akan digunakan dalam kegiatan operasional dan kapasitas yang
akan digunakan merupakan hal penting dalam manajemen operasional karena
berkaitan dengan berbagai hal.
4. Strategi
lokasi. Lokasi yang dipilih untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan
baik yang bergerak di sektor barang maupun jasa akan sangat menentukan prestasi
perusahaan.
5. Strategi
layout. Layout atau tata letak akan berdampak pada efisiensi dan efektifitas
kegiatan operasional.
6. Sumber
daya manusia dan desain pekerjaan. Karena tenaga kerja merupakan bagian
integral dan paling penting dari seluruh input yang digunakan dalam perusahaan
maka keputusan yang berkaitan dengan hal ini adalah sesuatu yang paling
penting.
7. Manajemen Rantai Pasokan. (Supply Chain
Management). Keputusan ini menjelaskan apa yang akan pentingnya integrasi
antara perusahaan itu sendiri dengan pihak supplier maupun distributor karena
adanya interdependensi.
8. Manajemen Persediaan. Keputusan ini penting
untuk dipahami karena persediaan yang tepat akan menentukan efisiensi dan
efektifitas perusahaan.
9. Penjadwalan.
Keputusan tentang jadwal operasional merupakan hal kritir yang harus
benar-benar dimengerti karena sangat menentukan sekali bagi perusahaan.
10. Pemeliharaan.
Keputusan yang dibuat harus dengan system
yang handal dan stabil. Penjelasan lebih terperinci ada dalam bab-bab selanjutnya.
D. APA SAJA BIDANG KEGIATAN YANG MASIH MEMERLUKAN KEAHLIAN MANAJEMEN OPERASIONAL
Untuk menjawab pertanyaan di manakah peluang kerja di bidang manajemen operasional, maka dalam hal ini akan diberikan contoh-contoh kasus yang banyak berkecimpung mengenai manajemen operasional, antara lain:
1. Manajer Pabrik (Plant Manager) yang
biasanya harus berpengalaman dalam manajeman pabrik termasuk keahlian di bidang
perencanaan produksi, manajemen pembelian, manajemen persediaan, termasuk pula
pengelolaan karyawan di operasional maupun pengelolalaan sumber daya lainnya
yang dipergunakan di pabrik.
2. Direktur Pembelian (Director of
Purchashing) harus memiliki pengetahuan yang menyeluruh mengenai fungsi
pembelian, kemampuan menelaah program penjualan, mengintegrasikan atau membuat
keterkaitan dari supplier sampai distributor, mengkoordinasi aktifitas operasi.
3. Manajer Mutu (Quality Manager)mempunyai
pandangan yang luas mengenai konsep statistic untuk dapat melakukan pengawasan
semua asprk operasional karena kualitas merupakan tanggung jaewab secara
bersama diantara semua pihak yang terlibat dalam perusahaan terutama fungsi
operasional.
4. Konsultan Perbaikan Proses (Process
Improvement Consultants) harus memiliki keahlian yang berkaitan dengan
desain proses sehingga dapat memberikan berbagai konsultasi mengenai perbaikan
proses untuk operasi perusahaan.
5. Manajer dan perencana Rantai Pasokan (Supply
Chain Manajer and Planner) bertanggung jawab mengenai negosiasi kontrak
jangka panjang antara perusahaan dengan supplier maupun distributor sehingga
harus mempunyai keahlian tentang Material Requirement Planning, Supply Chain
Management, Teknologi komunikasi canggih dalam dunia bisnis, konsep
penjadwalan dan persediaan.
Disamping itu selain konsep
manajemen operasional, harus pula menguasai ilmu akuntansi, statistik,
teknologi informasi dan matematika, sehingga semakin banyak pula kesempatan
kerja yang tersedia.
Tidak
menutup kemungkinan di bidang bisnis yang bergerak pada sektor jasa, juga
membutuhkan keahlian manajemen operasional misalnya menjadi manajer operasional
bank, manajer proyek, manajer operasi di asuransi. Begita pula di organisasi non
bisnis pun juga membutuhkan keahlian manajemen operasional misaklnya di
pendidikan, pelayanan masyarakat, advokasi dan sebagainya.
E. SEJARAH LAHIRNYA KONSEP MANAJEMEN
OPERASIONAL.
Bidang manajemen operasional termasuk konsep yang masih baru, namun sejarahnya amat menarik. Peningkatan dalam konsep dan disiplin ilmu manajemn operasional didukung adanya penemuan baru dan sumbangan pemikiran banyak para ahli. Dalam hal ini akan dipaparkan secara singkat, beberapa contoh sumbangan para pemikir yang antara lain adalah:
Ely
Whitney (1800)
adalah ahli manajemen yang mempopulerkan konsep standarisasi dan pengendalian
mutu dengan menghasilkan produk yang dapat dibungkar pasang untuk jenis produk
senjata yang dapat dijual dengan harga tinggi.
Frederick W. Taylor
(1881) beliau dianggap sebagai bapak ilmu
manajemen, yang memberikan kontribusi pada keyakinannya bahwa manajemen bias
menjadi lebih kuat dan agresif dengan cara memperbaiki metode kerja. Taylor dan mitra kerjanya, Henry L. Gantt
serta Frank dan Lillian Gilberth termasuk yang pertama kali mencari cara yang
sistematis dan terbaik untuk memproduksi.
Henry Ford dan
Charles Sorensen (1913) berhasil memadukan
pengetahuan mereka akan komponen yang distandardisasi dengan lini produksi
sehingga memberikan sumbangan penting tentang mail order.
Berikut adalah penjelasan singkat
mengenai kejadian penting dalam perkembangan manajemen operasional.
Gambar Kejadian Penting Dalam Manajemen Operasional
FOKUS PADA BIAYA
|
FOKUS PADA MUTU
|
FOKUS PADA
“CUSTOMIZATION”
|
Early Concept 1776-1880
Labor Specialization (Smith, Babbage)
Standardized Parts (Whitney)
Scientific Management Era 1880-1910
Gantt Chart (Gantt)
Motion & Times Studies
(Gilberth)
Proceess Analysis (Taylor)
Queuing Theory (Erlang)
Mass Production Era
1910-1980
Moving Asssembly Line (Ford/Sorensen)
Statistical Sampling (Shewhart)
Economiq Order Quantity (Harris)
Linear Programming,
PERT/CPM (Du Pont)
Material Requiremet
Planning
|
Lean Production Era 1980-1995
Just in Time
Computer Aided Design
Electronic Data
Interchange
Total Quality Managemnet
Baldrige Award
Empowerment
Kanbans
|
Mass Customization Era 1995-2010
Globalization
Internet
Enterprise Resource
Planning
Learning Organization
International Quality
Standards
Finite Schedulling
Supply Chain Management
Agile Manufacturing
E-commerce
|
0 komentar:
Post a Comment