Pages

Sunday, 15 March 2015

Anggaran Biaya produksi



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1       Anggaran Biaya Produksi
            Anggaran merupakan alat accounting yang membantu pimpinan perusahaan dalam merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Anggaran memperlihatkan bagaimana sumber daya diharapkan akan diperoleh dan digunakan selama periode waktu tertentu. Anggaran yang digunakan sebagai alat perencanaan dan pengendalian merupakan jalan terbaik bagi pimpinan perusahaan untuk menempatkan suatu organisasi pada arah tertentu.
Proses penganggaran yang dilakukan untuk membuat suatu induk anggaran adalah alat bagi pengelolaan bisnis yang efisien dan efektif. Informasi anggaran dimanfaatkan di seluruh proses manajemen bisnis, meskipun aplikasi pokok anggaran dalam fungsi perencanaan dan pengendalian karena anggaran merupakan rencana financial yang dipakai untuk pengelolaan sumber daya organisasi.
2.1.1                Pengertian Anggaran Biaya Produksi
            Anggaran merupakan proses pengoperasionalan rencana dalam bentuk pengekuantifikasian, biasanya dalam unit moneter untuk kurun waktu tertentu. Hasil dari penyusunan anggaran adalah anggaran.
                        Definisi anggaran secara umum dapat dikatakan sebagai berikut :
            Menurut Hansen dan Mowen (2000:276) defisnisi budget adalah
            financial plans for the future, they identify objectives and the actions needed to achieve them”.
Artinya anggaran adalah “rencana keuangan yang disusun untuk masa depan, yang sesuai dengan tujuan perusahaan meliputi tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapainya.”
                        Menurut Henry Simamora (2002:202) dalam bukunya Akutansi Manajemen, menyatakan “Anggaran adalah sebuah rencana kuantitatif aktifitas usaha sebuah organisasi, anggaran mengidentifikasikan sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tujuan organisasi selama periode anggaran”
                        Menurut Matz and Usry (2002:3) dalam bukunya Cost Accounting Planing and Control menjelaskan “Anggaran (budget) hanyalah merupakan suatu rencana yang dinyatakan dengan nilai uang atau satuan kuantitas laninnya.”
                        Mulyadi (2000:14) menyatakan anggaran biaya produksi adalah “rencana biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.”
                        Menurut Aliminsyah (2003:242) Anggaran biaya produksi (Manufacturing budget) adalah “rencana biaya produksi yang terjadi selama satu periode tertentu di masa datang.”
                        Satu periode dalam penyusunan anggaran, umumnya adalah satu tahun anggaran. Tahun dapat disusun dengan teknik anggaran kontinyu atau anggaran perpetual yaitu anggaran yang terinci menjadi anggaran bulanan (12 bulan) dimana anggaran setiap bulan yang bersangkutan dan saldo pada akhir bulan tersebut.
                        Jadi menurut perusahaan beberapa para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa anggaran biaya produksi sangat penting peranannya untuk menentukan dan mengetahui jumlah output, agar perusahaan memiliki keunggulan daya saing. Salah satu syarat penting yang harus dipenuhi oleh perusahaan adalah kemampuan dalam meningkatkan laba dan mengendalikan biaya-biaya lainnya.

2.1.2    Karakteristik Anggaran
            Anggaran merupakan rencana manajemen yang mendasarkan asumsi bahwa langkah-langkah positif akan diambil oleh penyusunan anggaran agar realisasi kegiatan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Sedangkan perkiraan hanya merupakan prediksi mengenai apa yang terjadi.
            Menurut Anthony dan Govin Darajan (2003:18) bahwa suatu anggaran memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.     Anggaran adalah estimasi potensi keuangan dari unit bisnis.
2.     Anggaran berdasarkan pelaporan keuangan meliputi keadaan keuangan yang diperbaharui.
3.     Anggaran meliputi satu periode umum dalam satu tahun.
4.     Anggaran berbentuk komitmen manajemen manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk melaksanakan tujuan penganggaran.
5.     Laporan penganggaran adalah peninjauan dan pembuktian terhadap tingkat keuangan dari penganggaran.
6.     Salah satu bukti anggaran dapat diubah hanya pada koordinasi tertentu atau khusus.
7.     Periode keadaan keuangan aktual diperbandingkan terhadap anggaran dan jenis dari analisis dan penjelasan.

Karakteristik Anggaran menurut Mulyadi (2001:490) dalam bukunya Akuntansi Manajemen yaitu sebagai berikut :
1.      Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.
2.      Anggaran umumnya  mencakupi jangka waktu satu tahun.
3.      Anggaran berisi komitmen dan kesanggupan manajemen, yang berarti bahwa para manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran.
4.      Usulan anggaran review dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari Penyusunan Anggaran.
5.      Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah di bawah kondisi tertentu
6.      Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.




            Menurut Mulyadi (2001 : 511) selain karakteristik-karakteristik umum yang telah diuraikan di atas, terdapat juga karakteristik anggaran yang baik, yaitu :
1.      Anggaran disusun berdasarkan program.
2.      Anggaran disusun berdasarkan karakteristik pusat pertanggungjawaban yang dibentuk dalam organisasi perusahaan.
3.      Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan alat pengendalian.

2.1.3    Manfaat dan Kegunaan Anggaran
                     Anggaran mempunyai beberapa manfaat, menurut M Nafarin (2000:12) menyatakan manfaat anggaran adalah sebagai berikut :
1.      Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.
2.      Dapat digunakan sebagai alat untuk menilai kelebihan dan kekurangan pegawai dalam kemampuannya bekerja.
3.      Dapat memotivasi pegawai.
4.      Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada pegawai.
5.      Menghindari pemborosan dan pengeluaran atau pembayaran yang kurang perlu.
6.      Sumber daya seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.
            Adapun kegunaan dari anggaran tersebut adalah :
1.      Anggaran memberikan suatu pendekatan disiplin untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah.
2.      Anggaran memberikan arah dan tujuan bagi seluruh tingkatan manajemen.
3.      Anggaran meningkatkan koordinasi dan aktivitas bisnis dalam mencapai sasaran dan tujuan perusahaan.
4.      Anggaran menyediakan saran untuk memperoleh ide-ide dan kerjasama dari seluruh tingkatan manajemen keahlian dan pengetahuan dari semua manajer diperlukan untuk mengembangkan rencana yang paling efektif dan memungkinkan partisipasi dari pihak yang ada pada setiap tingkatan, tidak hanya membawa ide-ide yang baik menjadi nyata tetapi juga memberikan saran untuk mengkomunikasikan sasaran dukungan untuk rencana terakhir.

2.1.4    Penyusunan Anggaran
                        Dalam penyusunan anggaran memiliki prinsip-prinsip yaitu :
                        Menurut M. Nafrin (200:15) prinsip-prinsip dalam penyusunan anggaran adalah sebagai berikut :
1.      Paduan adiquasi memberikan kemudahan bagi seluruh tingkat manajemen untuk bekerja dan menggunakan asumsi, target dan agenda.
2.      Partisipasi dalam proses penganggaran harus mencakup seluruh level di dalam suatu organisasi.
3.      Iklim dan persiapan penganggaran harus bisa di eliminasi dan dipertahankan
4.      Persiapan anggaran harus terstruktur sehingga dapat diterima dengan akal sehat dan dapat mendatangkan keuntungan yang besar dan tujuan berjalan dengan sukses.
5.      Pengangkaan dari suatu asumsi harus dapat dievaluasi dalam mengembangkan anggaran.
2.1.5    Jenis-Jenis Anggaran
                        Menurut pendapat M. Nafarin (2004:17) Anggaran dapat dikelompokkan beberapa sudut pandang berikut ini :
1.      Menurut dasar penyusunan, Anggaran terdiri dari :
a.    Anggaran variabel yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval (kisaran) kapasitas (aktivitas) tertentu.
b.    Anggaran tetap yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu.
2.      Menurut cara penyusunan anggaran terdiri dari :
a.       Anggaran periodik yaitu anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu.            
b.      Anggaran kontinyu yaitu anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat.
3.      Menurut jangka waktunya, anggaran terdiri dari :
a.       Anggaran jangka pendek`(anggaran taktis) adalah anggaran yang dibuat jangka waktu paling lama setahun. 
b.      Anggaran jangka panjang (strategis) adalah anggaran yang dibuat dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran jangka panjang tidak mesti berupa anggaran modal, anggaran jangka panjan diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek.
4.      Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari :
               Anggaran operasional yaitu anggaran untuk menyusun anggaran laporan rugi laba. Anggaran operasional antara lain terdiri :
a.       Anggaran penjualan
b.      Anggaran biaya pabrik, meliputi anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung dan anggaran biaya overhead pabrik.
c.       Anggaran beban usaha
d.      Anggaran laporan rugi laba.

2.1.6    Keterbatasan Anggaran
            Keterbatasan Penganggaran antara lain :
1.      Dalam banyak kejadian, anggaran cenderung terlalu menyederhanakan fakta situasi nyata di lapangan dan tidak benar-benar menemukan komplektisitas yang dihadapi oleh manajemen.
2.      Anggaran bisa saja terlampau menekan hasil, yaitu laba bersih sesungguhnya dibandingkan jumlah laba yang dianggarkan, namun bukan pada sebab musababnya, yaitu penjelasan mengapa biaya pemasaran lebih tinggi dari pada biaya yang dianggarkan.
3.      Tema partisipasi pada anggaran menuntut dukungan penuh keterlibatan manajemen.
4.      Anggaran dapat menggerogoti inisiatif manajemen dan menghalangi pengembangan dan tindakan baru yang tidak tercakup dalam anggaran.
5.      Seandainya diberlakukan tekanan berlebihan terhadap individu manajer untuk pencapaian tujuan anggaran, maka para manajer dapat bereaksi dengan keputusan yang mempengaruhi secara buruk tujuan organisasi.
6.      Proses penganggaran bukan ilmu murni.
7.      Proyeksi dan estimasi tidak cepat.
8.      Kondisi dan asumsi berubah.
9.      Tidak ada kerjasama dan koordinasi.
10.  Dipandang sebagai pengganti pertimbangan manajemen.

2.2       Pengeluaran Biaya Produksi
                        Dalam pengeluaran biaya produksi sangat dibutuhkan ketelitian perencanaan pengeluaran biaya produksi untuk menghindari terjadinya pemborosan atau penyimpangan dana dalam manajemen perusahaan agar kegiatan perusahaan dalam pencapaian tujuan yang lebih efektif dan efisien.

2.2.1    Pengertian Pengeluaran Biaya Produksi
                        Sebelum membahas tentang pengertian pengeluaran biaya produksi, maka perlu diketahui  terlebih dahulu mengenai pengeluaran dan biaya produksi.
            Pengertian pengeluaran menurut Aliminsyah (2003:348) adalah “biaya tunai untuk mendapatkan barang, jasa atau hasil usaha.”
                        Pengertian biaya produksi menurut Aliminsyah (2003 : 318) adalah “biaya untuk memproduksi yang terdiri dari bahan langsung, upah langsung, dan biaya tidak langsung.”
                        Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengeluaran biaya produksi merupakan suatu cara atau sarana untuk memenuhi kebutuhan biaya-biaya produksi secara periodik dan barang yang diperlukan dalam kegiatan produksi dapat tersedia sesuai rencana sehingga CV SARTIKA SUKABUMI dapat melaksanakan kegiatan produksi untuk memenuhi permintaan pelanggan/konsumen.
2.2.2    Unsur-Unsur Biaya Produksi
                        Menurut objek pengeluarannya secara garis besar unsur-unsur biaya produksi terdiri dari :
1.      Biaya bahan baku
Biaya bahan baku yaitu berbagai macam bahan yang diolah menjadi produk jadi dan pemakaiannya dapat diidentifikasikan secara langsung yang merupakan bagian integral dari produk tertentu.
            Menurut M. Munandar (2000 : 25) bahwa biaya bahan baku adalah “harga yang terdiri dari semua bahan yang dikerjakan di dalam proses produksi untuk diubah menjadi barang lain yang nantinya akan dijual.”
            Jadi biaya bahan baku adalah semua biaya yang terjadi untuk bahan baku dan menempatkannya dalam keadaan siap untuk diolah dimana biaya bahan baku ini tidak hanya berupa harga yang tercantum dalam faktur pembelian saja, tetapi ditambah dengan biaya-biaya pembelian dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku tersebut dalam keadaan siap untuk diolah.
2.      Biaya Tenaga Kerja Langsung
            Adalah jasa yang diberikan kepada tenaga kerja langsung oleh perusahaan.
            Menurut Supriyono (1999 : 194) mengemukakan bahwa “biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja langsung dan jejak manfaatnya dapat diidentifikasikan oleh produk tertentu.”
            Jadi berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya tenaga kerja yang langsung dapat diidentifikasi dengan produktif unit tertentu dari barang jadi. Anggaran tenaga kerja langsung ini harus menunjukkan jam tenaga kerja langsung yang direncanakan.
3.      Biaya Overhead Pabrik (Factory Overhead Cost)
            Biaya overhead pabrik merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi seluruh kegiatan perusahaan dalam proses pencapaian tujuan. Biaya overhead terdiri dari biaya bahan tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan semua jenis biaya pabrik seperti pajak, asuransi, penyusutan, barang persediaan, perbaikan dan pemeliharaan.
            Menurut Welsch et. AL (1998 : 265) menyatakan bahwa :
            “Biaya overhead adalah biaya produksi total yang tidak dapat langsung diidentifikasikan pada produk atau pekerjaan tertentu.”
            Jadi berdasarkan pengertian di atas biaya overhead pabrik merupakan seluruh biaya pabrik yang terjadi kecuali biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, baik berupa biaya variable maupun tetap.
                  Dalam penyusunan anggaran biaya produksi, perlu diperhatikan unsur-unsur yang terdapat dalam anggaran biaya produksi agar dalam kegiatan pengrealisasiannya dapat berjalan dengan mudah ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam jangka waktu yang dianggarkan.

2.3    Laba
2.3.1       Pengertian laba
               Umumnya perusahaan didirikan untuk mencapai tujuan tertentu yaitu memperoleh laba yang optimal dengan pengorbanan yang minmal untuk mencapai hal tertentu perlu adanya perencanaan dan pengendalian dalam setiap aktivitas usahanya agar perusahaan dapat membiayai seluruh kegiatan yang berlangsung secara terus menerus.
               Pengertian laba menurut Zaky baridwan ( 2004 ; 29)
Kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari trnsaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari badan usaha dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha selama satu periode kecuali yang termasuk dari pendapatan (revenue) atau investasi oleh pemilik.



               Sedangkan menurut Henry Simamora ( 2002 ; 45 )
               Laba adalah perbandingan antara pendapatan dengan beban jikalau pendapatan melebihi beban maka hasilnya adalah laba bersih.    
               Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa laba berasal dari semua transaksi atau kejadian atau kejadian yang terjadi pada badan usaha dan akan mempengaruhi kegiatan perusahaan pada periode tertentu dan laba di dapat dari selisih antara pendapatan dengan beban, apabila pendapatan lebih besar dari pada beban maka perusahaan akan mendapatkan laba apabila terjadi sebaliknya maka perusahaan mendapatkan rugi.

2.3.2       Kegiatan Laba    
               Urutan yang sering dipakai untuk menilai berhasil atau tidaknya manajemen suatu perusahaan untuk laba yang diperoleh nantinya, laba ini akan dipergunakan oleh  perusahaan. Di dalam standar akutansi keuangan PSAK no 25. (menurut IAI disebutka sebagai berikut :
               Laporan laba rugi merupakaan laporan utama untuk melaporkan kinerja dari suatau perusahaan, terutama tentang propitabilitas dibutuhkan untuk mengambil keputusan tentang sumber ekonomi yang akan dikelola oleh sebuah perusahaan dimasa yang akan datang. Informasi tersebut juga sering kali dipergunakan untuk memperkirakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan kas dan aktiva yang akan disamakan dengan kas dimasa yang akan datang. Informasi tentang kemungkinan perubahan kinerja juga penting dalam hal ini.
               Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa laporan laba rugi merupakan suatu laporan sistematis mengenai penghasilan biaya laba rugi yang diperoleh suatu perusahaan pada satu periode. Informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi meliputi :
a.    Bagian Pertama
Menunjukan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan (penjualan barang dagangan / memberikan service) diikuti dengan harga pokok dari barang atau service yang dijual, sehungga dipeoleh laba kotor.
b.    Bagian Kedua
Menunjukan biaya-biaya operasi yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya umum / administrasi (operating expense).
c.    Bagian Ketiga
Menunjukan harga hasil yang diperoleh di luar operasi pokok perusahaan yang diiktui dengan biaya di luar usaha pokok perusahaan.
d.   Bagian Keempat
Menunjukan laba rugi yang insidentil (extra ordinary gain  or loss) sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.

2.3.3       Tujuan Laba
Menurut Anis dan Imam ( 2003 ; 216 )mengutarakan bahwa tujuan pelaporan laba adalah sebagai berikut :
a.    Sebagai indikator efesiensi pengguanaan dana yang tertahan dalam perusahaan yang diwujudkan dalam tingkat kembaliannya
b.    Sebagai dasar pengukuran prestasi manajemen
c.    Sebagai dasar penentuan besarnya perencanaan pajak
d.   Sebagai alat pengendalian sumber daya ekonomi suatu negara
e.    Sebagai konpensasi dan pembagian bonus
f.       Sebagai alat motivasi mamanjemen dalam pengendalian perusahaan
g.    Sebagai dasar bentuk kenaikan kemakmuran
h.    Sebagai dasar pembagian depiden
Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dilaporkannya laba atau lebih dikenal dengan laba atau rugi adalah sebagai indikator efesiensi penggunaan dana yang digunakan sebagi dasar untuk pengukuran, penentuan, pengendalian, motivasi prestasi manajemen dan sebagai dasar kenaikan kemakmuran serta dasar pembagian depiden untuk para investor yang menenemkan modalnya pada perusahaan.

2.3.4       Jenis-Jenis Laba
Jenis laba dalam hubungannya dengan perhituingan laba perusahaan biasanya dihitung dengan rumus sebagai berikut :
1.    Laba kotor yaitu penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan
2.    Laba usaha yaitu laba yang diperoleh semata-mata dari kegiatan utama perusahaan yang merupaka selisih antara laba kotor dengan total beban usaha
3.    Laba bersih yaitu selisih lebih semua pendapatan dan keuntungan terhadap semua beban dan kerugian jumlah ini merupakan kenaikan bersih terhadap modal

2.3.5       Pengklasifikasian Laba
Dalam menyajikan laporan laba rugi berdasarkan bentuk multiple step akan terlihat pengklasifikasian dalam penetapan pengukuran laba sebagai berikut :
1.    Laba kotor atas penjualan merupakan selisih dari penjualan bersih dengan harga pokok penjualan. Laba ini dinamakan laba kotor hasil penjualan bersih belum dikurangi dengan beban operasi lainnya untuk periode tertentu.
2.    Laba bersih usaha atau laba bersih perusahaan yaitu laba kotor dikurangi dengan jumlah biaya administrasi dan umum
3.    Laba bersih sebelum potongan pajak merupakan pendapatan perusahaan secara keseluruhan sebelum potongan pajak perseroan yaitu perolehan apabila laba operasi ditambah atau dikurangi dengan selisih pendapatan dan biaya lain-lain.
4.    Laba kotor sesudah potongan pajak yaitu laba bersih setelah ditambah atau dikurangi dengan pendapatan dan biaya non operasi dan dikurangi dengan pajak perseroan.



2.4    Pengaruh Anggaran Biaya Produksi terhadap Laba
Dalam usaha merencanakan sebuah anggaran biaya produksi, perusahaan selalu menunjukan kesan dan menaruh kepercayaan kepada manajemen untuk mlaksanakannya.
Anggaran mempunyai peranan penting dalam meningkatkan laba, karena bertambahnya permintaan anggaran, maka pemasukan (income) yang diperoleh suatu perusahaan akan semakin bertanbah. Dengan semakin bertambahnya pemasukan (income) tersebut, maka laba yang akan diperoleh suatu perusahaan juga akan meningkat.
Selain menjalankan suatu usaha atau kegiatan, tentu harapan yang pertama kali yang diinginkan adalah memperoleh laba. Untuk memperoleh laba berbagai cara dilakukan oleh perusahaan sebagi bisnis keuangan, dalam mencari laba juga memiliki cara tersendiri.
Menurut Nafarin  (2000 : 29), menyatakan bahwa :Anggaran biaya produksi merupakan hasil penyusunan anngaran, sedangkan anggaran biaya produksi di buat untuk mencapai tujuan perusahan dalam memperoleh laba.

0 komentar:

Post a Comment

DAFTAR ISI